Anemia merupakan gangguan berupa kekurangan sel darah merah yang terlalu berlebihan. Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh organ tubuh. Apabila sel darah merah rendah, maka jumlah oksigen juga menjadi rendah. Gejala anemia disebabkan oleh kurangnya kadar oksigen yang mengalir ke jaringan dan organ vital di tubuh. Sel darah merah diukur berdasarkan jumlah hemoglobin. Sebab, hemoglobin merupakan protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Selain itu, hemoglobin juga membawa sel darah merah yang jenuh dengan karbondioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.Ada berbagai jenis anemia, dengan penyebab tersendiri. Anemia dapat bersifat sementara maupun berlangsung dalam jangka panjang, dalam tingkat ringan atau berat.Wanita dan individu dengan penyakit kronis seperti kanker, memiliki risiko tinggi untuk terkena anemia.Pengobatan dari anemia bervariasi, mulai dari suplemen, sampai dengan prosedur medis. Anemia jenis tertentu mungkin dapat dicegah dengan menjalani pola makan yang sehat.
Pengobatan untuk anemia diberikan berdasarkan penyebabnya.Anemia defisiensi zat besi
Penanganan terhadap anemia jenis ini biasanya dilakukan melalui pemberian suplemen zat besi, serta perubahan pola makan. Apabila anemia ini disebabkan oleh kehilangan darah selain dari menstruasi, maka sumber perdarahan harus ditemukan dan dihentikan. Langkah ini mungkin memerlukan pembedahan.Anemia defisiensi vitamin
Untuk anemia defisiensi vitamin B12 dan asam folat, penanganannya berupa pemberian suplemen, dan peningkatan nutrisi tersebut dalam diet sehari-hari. Jika sistem pencernaan sulit untuk menyerap vitamin B12 dari makanan, maka mungkin akan diperlukan suntikan vitamin B12. Pada tahap awal, suntikan vitamin B12 akan diberikan setiap hari. Kemudian, pemberiannya akan disesuaikan menjadi sekali dalam sebulan. Kemungkinan, suntikan ini harus diteruskan seumur hidup, tergantung pada kondisi penderita.Anemia karena penyakit kronis
Tidak ada pengobatan spesifik untuk untuk anemia jenis ini. Dokter akan fokus untuk mencari dan mengobati penyebab dari anemia. Jika anemia menjadi berat, transfusi darah dan injeksi eritropoietin sintetis akan diperlukan, untuk menstimulasi produksi sel darah merah dan meringankan rasa lelah.Anemia aplastik
Anemia ini dapat ditangani melalui transfusi darah, untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Penderitanya mungkin akan membutuhkan transplantasi sumsum tulang belakang, jika terdapat penyakit maupun kerusakan sumsum tulang belakang, yang bisa menurunkan kualitas sel-sel darah merah.Anemia yang berhubungan dengan penyakit sumsum tulang belakang
Penanganan untuk anemia jenis ini bisa dilakukan melalui pemberian obat-obatan, kemoterapi, maupun transplantasi sumsum tulang belakang.Anemia hemolitik
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menangani anemia hemolitik adalah dengan menghindari penggunaan obat-obatan yang diduga menjadi pemicunya, dan mengobati infeksi yang berhubungan dengan anemia hemolitik. Selain itu, konsumsi obat yang dapat menekan kekebalan tubuh juga harus dihentikan. Sebab, obat-obatan ini mungkin sedang menyerang dan menghancurkan sel darah merah di dalam tubuh.
Tergantung dari beratnya anemia hemolitis, transfusi darah atau plasmafaresis mungkin dibutuhkan. Pada beberapa kasus, pengangkatan limpa mungkin dapat membantu.Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia jenis ini bisa ditangani melalui pemberian oksigen, obat pereda nyeri (obat minum maupun melalui infus), untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter akan menyarankan transfusi darah, suplemen asam folat dan antibiotik. Transplantasi sumsum tulang belakang mungkin efektif untuk sejumlah kondisi. Obat kanker seperti hidroksiurea juga bisa dipakai untuk mengobati anemia sel sabit.Thallasemia
Thallasemia dapat ditangani melalui transfusi darah, suplemen asam folat, obat-obatan, pengangkatan limpa, atau transplantasi sel induk dan sumsum tulang belakang.