Gangguan kepribadian antisosial adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan. Kondisi ini ditandai dengan rendahnya kemampuan seseorang dalam menilai baik-buruknya suatu hal.Akibatnya, pengidap gangguan kepribadian antisosial, disebut juga sosiopat, cenderung acuh terhadap orang lain maupun konsekuensi dari suatu tindakan.Para sosiopat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan akibatnya baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.Mereka sebenarnya memiliki sedikit perasaan menyesal atau bersalah ketika melakukan hal yang tidak baik. Meskipun menyadarinya, hal itu tidak akan menghalangi tindakan yang akan dilakukan.Gangguan kepribadian antisosial dapat membuat para pengidapnya melakukan tindakan kekerasan, penipuan, atau tindakan tidak terpuji lainnya demi keuntungan pribadi.Mereka mungkin akan melakukan tindakan pembelaan terhadap sikapnya tersebut, menjadi manipulatif, menyalahkan korban, dan acuh terhadap hak atau perasaan orang lain. Tidak ada obat untuk menyembuhkan gangguan kepribadian antisosial. Namun beberapa perawatan terbukti dapat membantu mengendalikan gejalanya.Seseorang dengan gangguan kepribadian antisosial umumnya tidak menyadari kondisinya dan sering merasa tidak membutuhkan perawatan medis.Oleh karena itu, peran orang terdekat seperti keluarga dan teman biasanya sangat dibutuhkan dalam perawatan gangguan kepribadian antisosial bagi pasien.
Hingga saat ini belum ditemukan tindakan pencegahan untuk gangguan kepribadian antisosial. Kelainan mental ini biasanya dapat dideteksi dari tanda-tanda tertentu pada masa kanak-kanak oleh orangtua, guru, atau dokter spesialis anak.Penanganan efektif sedini mungkin dapat mencegah timbulnya gangguan kepribadian ini ketika anak beranjak dewasa.Penanganan pada anak-anak biasanya berupa konseling untuk orangtua, edukasi mengenai perubahan perilaku, kemampuan memecahkan masalah pada lingkup sosial anak, terapi keluarga, dan tindakan psikoterapi untuk anak.Baca juga: Si Kecil Pemalu atau Antisosial? Anda Perlu Kenali Perbedaannya