Seseorang dinyatakan hipertensi jika pada tiga kali pengukuran pada saat yang berbeda, tekanan darahnya 140/90 mmHg. Hipertensi sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer/esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya secara pasti, namun sering dikaitkan dengan keturunan, gaya hidup yang tidak sehat (jarang berolahraga, pola makan tidak sehat), dan obesitas. Sementara itu, hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh adanya penyakit lain seperti penyakit jantung, pembuluh darah, ginjal, paru-paru, sistem endokrin (yang mengeluarkan hormon), dan kehamilan. Sebanyak 5-10% dari penderita hipertensi merupakan penderita hipertensi sekunder.Penanganan yang tepat dari hipertensi sekunder seringkali dapat mengontrol kondisi yang mendasari dan tekanan darah tinggi, sehingga dapat mengurangi risiko serius dari komplikasi seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke.
Jika terdapat penyakit seperti di atas yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, sebaiknya Anda memeriksakan diri secara rutin ke dokter. Tanyakan kepada dokter seberapa sering tekanan darah Anda harus diperiksa.
Dokter akan memastikan adanya hipertensi dan kemungkinan adanya penyakit penyebab dengan berbagai pemeriksaan penunjang. Jika terbukti hipertensi sekunder, dokter akan merujuk ke spesialis tertentu sesuai dengan jenis penyakit penyebab hipertensi tersebut.