Diagnosa seringkali dilakukan ketika dokter memeriksa sejarah medis penderita dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan dari informasi sejarah medis sebelumnya dan pemeriksaan fisik yang pernah dilakukan, dan terkadang tidak ada tes lain yang dibutuhkan untuk membuat diagnosa. Tes laboratorium dan x-ray dibutuhkan untuk mengetahui stabilitas dari pasien. Sebagai contohnya, pasien yang keracunan makanan harus melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur elektrolit dan zat kimia lain, karena pasien mungkin kehilangan sejumlah sodium, potasium dan klorida dari tubuh karena muntah dan diare yang terus terjadi. Pemeriksaan urine dapat membantu mengetahui status hidrasi. Air seni / urine yang pekat berkaitan dengan dehidrasi karena ginjal berusaha untuk menyimpan banyak air didalam tubuh. Keton di dalam urine juga merupakan pertanda dari dehidrasi.
Mual dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan dengan porsi kecil saat siang hari, makan dengan perlahan dan beristirahat setelah makan. Beberapa orang harus menghindari jenis makanan tertentu atau makanan pedas untuk mencegah mual. Jika merasa mual saat duduk, cobalah untuk mengonsumsi biskuit tanpa rasa (tawar) sebelum bangun dan mengonsumsi makanan tinggi protein seperti keju, daging tanpa lemak atau kacang sebelum tidur. Jika muntah, cobalah minum sedikit air gula / minuman manis seperti soda atau jus buah. Minum air jahe atau makan jahe dapat membantu meredakan mual. Hindari jus asam seperti jus jeruk. Jus asam dapat memperburuk keadaan perut. Obat yang dijual bebas seperti meclizine dan dimenhydrinate dapat mengurangi rasa mual.