Jika tidak ditangani, lupus nefritis dapat berujung pada penyakit ginjal kronis.
Lupus nefritis adalah radang pada ginjal yang disebabkan oleh penyakit lupus dan merupakan salah satu gejala lupus yang paling serius. Lupus atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE) sendiri merupakan penyakit autoimun, dimana sistem imun menyerang bagian tubuh yang sehat. Pada lupus nefritis, sistem imun menyerang ginjal sehingga fungsi ginjal menjadi terganggu.Sebanyak 50-60% penderita lupus akan mengalami lupus nefritis, dimana gejala lupus nefritis merupakan gejala awal adanya lupus pada kebanyakan orang tersebut. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang dengan lupus nefritis yang tidak menunjukkan gejala apapun.
Lupus Nefritis
Dokter spesialis
Penyakit Dalam
Gejala lupus nefritis pada awalnya tidak jelas. Gejala yang paling sering yaitu bengkak pada kaki. Bengkak bisa juga terjadi pada tangan dan wajah meskipun jarang.Beberapa gejala lain yang dapat timbul adalah:
Kenaikan berat badan yang berhubungan dengan bengkak (edema) akibat ketidakmampuan ginjal untuk membuang cairan tubuh
Tekanan darah tinggi
Air seni bercampur darah sehingga berwarna pink atau coklat tua
Air seni berbusa karena adanya protein
Buang air kecil berulang pada malam hari
Sakit kepala dan pusing
Mual muntah
Sesak napas
Selain itu, jika lupus sedang dalam fase aktif dapat ditemukan gejala lupus seperti:
Lupus nefritis tentunya disebabkan oleh penyakit lupus. Penyebab lupus sendiri belum dapat dipastikan, namun diduga dipengaruhi beberapa faktor seperti:
Kelainan genetik
Infeksi bakteri, virus, jamur, parasit
Bahan kimia
Polutan (bahan/benda yang menyebabkan pencemaran)
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena lupus adalah:
Riwayat keluarga dengan lupus
Jenis kelamin perempuan, dengan perbandingan 9:1. Namun, untuk lupus nefritis, pria lebih banyak terkena dan derajat nefritisnya lebih parah daripada wanita.
Usia dewasa muda (20-40 tahun)
Merokok
Stress
Paparan sinar matahari yang berlebihan
Pertama-tama, diagnosis lupus perlu ditegakkan yaitu dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ditujukkan untuk menemukan adanya antibodi double-stranded DNA (dsDNA), yaitu antibodi yang terdapat pada penderita lupusSelanjutnya, untuk memeriksa adanya keterlibatan ginjal akibat penyakit lupus, dapat dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
Pemeriksaan darah: untuk menilai fungsi ginjal yaitu dengan melihat kadar zat hasil metabolisme dalam darah. Jika zat-zat tersebut (contoh: kreatinin, ureum) kadarnya tinggi dalam darah, berarti ginjal gagal untuk membuang zat tersebut, sehingga dapat disimpulkan kemungkinan adanya penurunan fungsi ginjal.
Pemeriksaan urine: biasanya untuk melihat adanya darah dan protein dalam urin, yang normalnya tidak ikut tersaring ke dalam urin. Jika positif terdapat darah dan protein, artinya terdapat penurunan fungsi ginjal.
Pemeriksaan bersihan iothalamate: zat radioaktif iothalamate disuntikan ke darah dan dilihat waktu sampai zat tersebut dibuang di urine. Tes ini adalah yang paling akurat untuk menentukan laju filtrasi ginjal
USG: untuk melihat gambaran bentuk dan ukuran ginjal
Biopsi: semua pasien dengan gejala dan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan lupus nefritis harus menjalani biopsi. Biopsi bertujuan untuk menentukan klasifikasi derajat lupus nefritis.
Terapi lupus nefritis sangat penting karena dapat memperbaiki fungsi ginjal dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Pengobatan berbeda-beda tergantung dari klasifikasi lupus nefritis yang diderita.Biasanya, terapi yang umum adalah:
Kortikosteroid (umumnya prednison) dan obat penekan sistem imun lain seperti mikofenolat, rituximab, azathioprine, mofetil, siklofosfamid. Obat-obatan ini berfungsi untuk mengurangi kerusakan ginjal akibat sistem imun
Obat anti hipertensi: untuk mengontrol tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi yang tidak terkontrol dapat menyumbang kerusakan ginjal. Selain untuk tekanan darah, obat anti hipertensi juga dapat mengurangi protein yang terbuang bersama urin.
Diuretik: untuk membuang kelebihan cairan tubuh sehingga bengkak berkurang. Selain itu, obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah yang disebabkan oleh penumpukan cairan dalam tubuh.
Pengaturan pola makan: dengan mengurangi konsumsi garam dan protein sehingga tidak memperberat kerja ginjal
Jika obat-obatan tidak memberikan hasil atau telah terjadi gagal ginjal, maka terapi yang digunakan adalah:
Cuci darah atau hemodialisis: untuk menggantikan kerja ginjal membuang sisa-sisa metabolisme dalam darah
Transplantasi ginjal. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ginjal yang baru juga akan diserang oleh sistem imun.
Jika tidak ditangani, lupus nefritis dapat berujung pada kerusakan ginjal permanen yaitu penyakit ginjal kronis. Pada tingkat lebih lanjut, penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal dimana sudah terjadi gangguan fungsi ginjal yang berat.
Karena lupus nefritis sering tidak bergejala, maka semua orang dengan lupus dianjurkan untuk memeriksakan fungsi ginjal secara berkala meskipun tidak terdapat gejala gangguan ginjal.
Jika Anda menderita lupus dan memiliki gejala-gejala lupus nefritis, disarankan untuk berkonsultasi dengan Dokter.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebelum berkonsultasi dengan dokter adalah:
Membuat janji dengan dokter yang tepat. Dokter yang menangani lupus adalah dokter ahli imunologi, yang biasanya bekerja sama dengan dokter ahli ginjal (nefrologi) jika ada keterlibatan ginjal
Mencatat gejala yang dialami
Mencatat obat-obatan yang dikonsumsi atau terapi yang sedang dijalani
Mempersiapkan pertanyaan yang ingin diajukkan pada dokter
Membawa berkas medis, termasuk hasil pemeriksaan terdahulu
Jika dokter menemukan adanya tanda-tanda lupus nefritis, maka dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat adanya darah dan protein pada urin Anda. Selain itu, dokter juga akan meminta pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar zat metabolit seperti kreatinin.Jika pemeriksaan diatas menunjukkan hasil yang abnormal, dokter akan melakukan biopsi.
American Kidney Fund. http://www.kidneyfund.org/kidney-disease/other-kidney-conditions/lupus-nephritis.html#how_will_i_know_if_i_have_nephritis Diakses pada 26 Desember 2018CJASN. https://cjasn.asnjournals.org/content/12/5/825 Diakses pada 26 Desember 2018Healthline. https://www.healthline.com/health/lupus-nephritis#stages Diakses pada 26 Desember 2018Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lupus-nephritis/diagnosis-treatment/drc-20446438 Diakses pada 26 Desember 2018Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/330369-overview Diakses pada 26 Desember 2018National Kidney Foundation. https://www.kidney.org/atoz/content/lupus Diakses pada 26 Desember 2018National Kidney Foundation. https://kidney.org.au/cms_uploads/docs/lupus-nephritis-fact-sheet.pdf Diakses pada 26 Desember 2018WebMD. https://www.webmd.com/lupus/lupus-nephritis#1 Diakses pada 26 Desember 2018