Breadcrumbing atau memberi harapan palsu seringkali berujung pada ketidakpastian dan sakit hati. Pelaku melakukan aksinya dengan cara menarik perhatian korban tanpa memberi kejelasan soal hubungan mereka.
Welas asih artinya ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain dan tergerak untuk meringankan beban mereka. Sikap ini tidak hanya membuat hubungan dengan orang lain jadi lebih baik, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Saat menjalin sebuah hubungan, perbedaan cinta dan nafsu mungkin begitu tipis dirasakan. Salah satu cara membedakannya adalah dengan menanyakan lagi pada diri sendiri apa yang dirasakan.
Memendam perasaan selama ini dianggap sebagai salah satu cara untuk menghindari konflik. Faktanya, kebiasaan ini malah merusak hubungan dengan orang lain, bahkan meningkatkan risiko kematian dini.
Bagi sebagian orang memulai pembicaraan adalah hal yang sangat sulit. Terlebih bagi mereka yang pemalu atau memiliki gangguan kecemasan. Namun, cara memulai pembicaraan dapat dipelajari. Dapat dilakukan dengan berpikir positif.
Traumatic bonding adalah hubungan tidak sehat yang membuat seseorang bertahan meskipun telah menjadi korban kekerasan atau pelecehan. Untuk keluar dari hubungan ini, fokuslah pada tindakan buruk pelaku, tutup komunikasi dengannya, dan berhentilah menyalahkan diri sendiri.